Dong
bilang, Black Brothers pernah kasi geger Indonesia (Soeharto, di Era
Orde Baru) sekitar tahun 70-an. Black Brothers, Grup music tersohor
dari tanah Papua (http://www.arsip.net/id/link.php?lh=BQMGAwUAC11V).
Trus, dong lari ke Papua New Guinea. Pada tahun 80-an dong minta suaka
politik ke Belanda. Mulai saat itu dong bermukim di Belanda. Antara
tahun 1983-1984 dong ke Vanuatu ikut mendukung dan bicara masalah tong
pu tanah. Lalu, pindah ke Canberra, Australia dan sebagian meninggal di
sana.
De ceritanya begini. Dulu pada tahun 1974, Andy
Ayamiseba buat proses audisi untuk menyeleksi band di Papua. Trus, de
pilih tiga bend. Band pertama, Benny Bettaay, Steve Mambor dan Musa
Fakdawer dari band PDK di Jayapura. Kedua, Jochie Pattipeiluhu dari
Pattilapa Bersaudara di Jayapura. Ketiga, Henky MS dari Martini Band di
Biak. Dong yang terpilih ini lalu disatukan dalam band Iriantos
Primitive.
Setahun kemudian, band yang sebetulnya
merupakan percampuran antara orang Papua, Sangir Talaud dan Ambon ini
resmi menggunakan panji Black Brothers. Black Brothers dibentuk di
Nabire pada tahun 1975. Dong bilang, dong pu album perdana dirilis 1976
oleh PT Irama Tara milik almarhum Nyoo Ben Seng.
Black
Brothers de pu personil terdiri atas almarhum Henky Miratoneng Sumanti
(gitar/vokal), Benny Betay (bass), Agustinus Romaropen (gitar), Jochie
Pathipeilihiu (keyboard), Amry Kahar (trumpete), Stevie Mambor (drums),
Sandhy Betay (vokal), Marthy Messet (lead vocal), dan David Rumagesan
(saxophone).
Pakar musuk dong bilang, Black Brothers band
bermuka dua. Klo di pentas dong pu pertunjukan memainkan funk-rock yang
bernuansa Afro American. Trus, klo di rekaman, dong lebih berciri pop
walaupun juga melejitkan hits berbahasa Papua dengan aksentuasi
funk+rock yaitu "Huambello" ,"Samandoye" hingga "Dewi Kribo". Sepintas
dong mirip Osibisa, band Afrika yang menmbaurkan musik rock dan musik
Afrika. Yang hebat tu dong lagu "Persipura", yang menyemangati tim
sepakbola Papua terutama Timo Kapisa dan de pu kawan-kawan.
Black
Brothers pernah bersepanggung dengan trio SAS dari Surabaya. Dong bikin
pada 28 Desember 1976 di Istora Senayan Jakarta sana. Trus, pada 30
Januari 1977 dong bersepanggung dengan band-band Bandung, seperti
Freedom of Rhapsodia hingga Bani Adam-nya Farid Hardja di Gedung
Saparua Bandung.
Black Brothers de pembuka jalan bagi
sederet band di tong pu tanah Papua. Khusus yang pake nama Black. Ada
Black Papas, Black Sweet, Black Power ,Black Family, Coconut Band
hingga Air Mood.
Di saat dong tambah hebat, dikabarkan
dong lari ke Papua New Guinea. Dong bilang, tentara dong kejar-kejar
ka. Saat itu orde baru lagi jadi, hehee… Tong tau itu sudah. Dong pu
judul-judul lagu juga bahaya jadi. Ada yang “Derita Tiada Akhir”. Trus,
ada juga “Lonceng Kematian”.
Dong tinggal
sembunyi-sembunyi sampe, pas tahun 80-an dong minta suaka politik ke
Belanda. Belanda dong kabulkan dong suaka dan mulai saat itu dong
tinggal di Belanda. Dong jadi warga Negara Belanda. Setelah sekian
tahun di Belanda, pas pada tahun 1983-1984 dong ke Vanuatu untuk ikut
mendukung dan bicara soal tong tanah ne. Trus, dong pindah ke Canberra,
Australia.
Dong bilang, Agustinus Rowaropen dan Henky MS
meninggal dunia di Canberra Australia pada 16 Mei 2005 lalu. Trus,
penyanyi dan pimpinan Black Brothers, Hengky Miratoneng Sumanti
meninggal di Belanda pada tanggal 19 April 2006. Hengky dimakamkan di
Manado setelah tiba di bandara Sam Ratulangi Manado pada hari Sabtu 29
April 2006. Dong pu kabar singkat begitu.
Oya, dong
bilang, Black Brothers adalah salah satu Group inspirator yang hidup
dan menunjukan jati diri Bangsa Papua. Tapi, saat ini mejadi
angan-angan bagi setiap musisi di Papua. Tong musisi banyak terjebak
dengan Programer Keyboard. Padahal musik adalah napas dalam jiwa yang
terekam melalui panca indra yang kemudian dilatunkan dalam sebuah syair
dan instrument (makna filosofis). Black Brothers hebat menerjemahkan
jiwa dan napas bangsa Papua yang di masa tahun 1970-an. Banyak makna
dari dong pu lagu-lagu, yaitu bicara tentang kebebasan, keadilan, dan
kemanusian.
Bagian ini ko bisa baca (http://rastamaniapapua.blogspot.com/2011/06/inspirasi-perjuangan-black-brothers.html)
1 komentar:
sa suka tulisan ini, tapi klw bisa buatkan dalam gaya bahasa sendiri, soalnya semua tuliasan ini, hanya dirubah pake dialeg ( gaya bahasa pasaran di Papua )................don't COPAST.....................Bravo Black Brothers................
Posting Komentar